Peduli Kemanusiaan, UNIMAR Lakukan Aksi Bela Palestina
Unimar, konflik antara Israel dan Palestina memang telah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi salah satu konflik terpanjang di dunia. Banyak usaha telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk mencari solusi dan mendamaikan kedua belah pihak. Permasalahan yang mendasari konflik ini kompleks dan melibatkan sejarah, agama, politik, dan masalah sosial ekonomi.
Upaya perdamaian dan penyelesaian konflik telah dilakukan melalui berbagai mekanisme, termasuk negosiasi langsung antara pihak-pihak yang terlibat, mediasi oleh pihak ketiga, dan upaya-upaya diplomasi internasional. Namun, proses perdamaian sering kali terhambat oleh ketegangan yang bertahan antara Israel dan Palestina, serta perbedaan pendapat yang dalam antara kedua belah pihak mengenai solusi yang diinginkan.
Saat ini, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk terus mencari solusi yang adil dan berkelanjutan guna mencapai perdamaian yang sejati dan berkelanjutan di wilayah tersebut. Ini membutuhkan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak untuk berdialog, bernegosiasi, dan menghormati hak asasi manusia serta martabat setiap individu yang terlibat.
Konflik yang berlarut-larut antara Israel dan Palestina telah menyebabkan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya bagi warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak yang menjadi korban utama dari kebrutalan konflik tersebut.
Dadang burhanudin selaku sekertaris BPH UNIMAR Menyampaikan “Pertumpahan darah yang terus menerus, kerusakan infrastruktur, dan pembatasan pasokan bantuan kemanusiaan hanya memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza dan wilayah lainnya di Palestina. Pembatasan-pembatasan ini mengakibatkan kelaparan dan penderitaan yang tidak perlu bagi penduduk yang sudah menderita akibat konflik yang berkepanjangan.” 07/05/2024
Lanjut Dadang “Penting untuk dicatat bahwa dalam setiap konflik, kebrutalan dan pelanggaran hak asasi manusia harus dikecam tanpa pandang bulu, tanpa memandang pihak mana yang melakukan. Pembiaran dan dukungan dari negara-negara tertentu hanya memperumit upaya pencarian perdamaian yang sebenarnya.”
Untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, penting bagi komunitas internasional untuk bersikap tegas dalam menegakkan hukum internasional dan mengadvokasi keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Negosiasi yang adil, menghormati hak asasi manusia, dan menjamin keamanan dan kesejahteraan bagi semua warga adalah kunci untuk mengakhiri penderitaan yang telah terlalu lama berlangsung di wilayah tersebut.
Aksi bela Palestina ini dilakukan serentak oleh seluruh PTMA di seluruh Indonesia di inisiasi oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR PTMA), FR PTMA menyatakan sikap tegasnya sebagai berikut:
- Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
- Mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
- Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negaranegara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
- Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
- Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
- Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negaranegara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
- Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
- Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.
- Atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
- Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Pernyataan sikap disampaikan oleh rektor UNIMAR, Bapak apt. Drs. Jaka Supriyanta, M.Farm.
Bapak Idris HK Selaku salah satu pimpinan BPH UNIMAR dan PDM Kab.Tangerang menyerukan “ Mari kita boikut produk-produk yang pro terhadap israel, jangan pernah kita membeli produk tersebut, mari kita mulai dari hal yang kecil dahulu untuk kita bisa mendukung kemerdekaan palestina, palestina adalah sodar akita, palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Pungkasnya.